KAHOOT: SOLUSI BELAJAR KIMIA ASYIK DAN MENGGEMBIRAKAN
Oleh:
Puji Ningrum, S.Pd., M.Pd.
Kepala SMAN 1 Donorojo Kab. Jepara
Email : poejizamfi24@gmail.com
Kimia sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan oleh sebagian besar siswa. Konsep-konsep abstrak, perhitungan kompleks, serta banyaknya istilah ilmiah menjadi tantangan tersendiri dalam pembelajaran kimia. Namun, dengan perkembangan teknologi digital, berbagai inovasi dalam dunia pendidikan terus bermunculan untuk membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih menarik. Salah satu metode yang kini populer adalah pemanfaatan “Kahoot”, sebuah platform berbasis kuis interaktif yang dapat membuat pembelajaran kimia lebih asyik dan menggembirakan.
Kahoot, adalah sebuah aplikasi berbasis game yang memungkinkan guru membuat kuis interaktif untuk siswa. Platform ini didesain dengan tampilan yang menarik dan dapat dimainkan secara individu maupun berkelompok. Dalam permainan Kahoot, siswa menjawab pertanyaan secara real-time menggunakan perangkat mereka, seperti ponsel atau komputer, sementara guru mengontrol jalannya kuis melalui layar utama di kelas. Dengan format kuis yang kompetitif dan interaktif, Kahoot mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, mendorong mereka untuk lebih aktif, serta menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan. Selain itu, Kahoot juga memungkinkan guru untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi secara langsung.
Penggunaan Kahoot dalam pembelajaran kimia memiliki berbagai manfaat, antara lain: (1) meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa, siswa cenderung lebih bersemangat saat belajar dengan metode berbasis game dibandingkan dengan metode ceramah konvensional. Dengan adanya skor dan leaderboard, mereka akan lebih termotivasi untuk memahami materi agar bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan mendapatkan skor tinggi, (2) membantu memahami konsep kimia dengan lebih mudah, kimia sering kali memerlukan pemahaman konsep yang mendalam. Dengan Kahoot, guru dapat menyajikan pertanyaan yang bersifat aplikatif, seperti pemilihan rumus yang tepat atau analisis hasil reaksi, sehingga siswa lebih mudah memahami konsep-konsep sulit, (3) menjadikan evaluasi lebih menarik dan interaktif, guru dapat menggunakan Kahoot untuk menguji pemahaman siswa secara langsung dengan cara yang tidak membosankan. Evaluasi yang dilakukan dalam bentuk permainan akan mengurangi tekanan psikologis siswa dibandingkan dengan ujian tertulis biasa, (4) meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan cepat, karena Kahoot memiliki sistem batas waktu dalam menjawab pertanyaan, siswa dilatih untuk berpikir cepat dan kritis. Hal ini berguna dalam meningkatkan keterampilan problem-solving mereka dalam menyelesaikan soal-soal kimia, dan (5) Fleksibilitas dalam pembelajaran, Kahoot dapat digunakan dalam berbagai model pembelajaran, baik di dalam kelas secara langsung maupun dalam pembelajaran daring. Ini memberikan fleksibilitas bagi guru dalam merancang kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Untuk mengoptimalkan penggunaan Kahoot dalam pembelajaran kimia, guru dapat mengikuti beberapa langkah berikut: (1) menyiapkan kuis sesuai dengan materi, guru dapat membuat kuis yang relevan dengan topik yang sedang dipelajari, seperti stoikiometri, ikatan kimia, atau reaksi redoks. Penggunaan gambar, diagram, dan video dalam pertanyaan akan lebih membantu pemahaman siswa, (2) menggunakan berbagai jenis soal, dalam Kahoot, guru dapat menggunakan pertanyaan pilihan ganda, benar/salah, atau tipe soal puzzle untuk meningkatkan variasi dalam pembelajaran, (3) mengajak siswa berpartisipasi dalam pembuatan kuis, selain sebagai peserta, siswa juga dapat dilibatkan dalam pembuatan kuis. Ini dapat melatih mereka dalam menyusun pertanyaan yang bermakna dan memahami materi dengan lebih baik, dan (4) menggunakan Kahoot sebagai pemanasan untuk mengulas materi sebelumnya atau sebagai penutup untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang baru dipelajari.
Studi penelitian dilakukan untuk melihat efektivitas Kahoot dalam meningkatkan capaian pembelajaran siswa dalam mata pelajaran kimia. Dalam penelitian ini, siswa dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok belajar dengan metode konvensional dan kelompok lainnya menggunakan Kahoot. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan Kahoot mengalami peningkatan pemahaman dan keterlibatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang belajar secara konvensional. Siswa juga mengungkapkan bahwa metode ini membuat mereka lebih antusias dan tidak merasa terbebani saat belajar kimia.
Kahoot adalah alat pembelajaran inovatif yang dapat membuat pembelajaran kimia lebih asyik dan menggembirakan. Dengan berbagai fitur interaktifnya, Kahoot dapat meningkatkan motivasi siswa, membantu mereka memahami konsep kimia dengan lebih baik, serta menjadikan evaluasi pembelajaran lebih menarik. Guru diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa, terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Dengan menggunakan Kahoot, belajar kimia bagi siswa bukan lagi sesuatu yang membosankan, tetapi menjadi kegiatan pembelajaran yang seru dan penuh tantangan.


-100x100.png)


