TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) MENINGKATKAN MINAT BELAJAR KIMIA STRUKTUR ATOM
Oleh
Endah Setiyawati, S.Pd
Guru Kimia SMAN 1 Donorojo,Jepara
Ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan studi secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, guru harus mampu membangkitkan minat semua peserta didik dalam belajar mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab guru.
Model Team Game Tournament adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status , melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab , kerja sama , persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Pembelajaran Kooperatif menurut Wawang (2004) terbagi menjadi 5 tipe, yaitu Studen Teams Achievement Division (STAD), Teams-Games Tournament (TGT), Jigsaw II, Groups Investigation (GI) dan Metode Strukltural.
Tipe TGT hampir sama dengan tipe STAD dalam hal jumlah anggota dalam kelompok 4-5, kuis, dan sistem perhitungan Individual Improvement Point (IP). Tipe TGT menggunakan pertandingan akademis yang mana setiap kelompok tournament mempunyai kemampuan yang sama. Sintax dari model pembelajaran ini meliputi urutan Class Presentation, Team study, Tournament Table, dan Team Recognition,
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta memberi motivasi kepada siswa. Kemudian guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berikutnya guru membentuk kelompok heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademik serta jenis kelamin.
Siswa bergabung dengan kelompok masing-masing, guru membagikan Kartu Tornamen yang digunakan untuk pertandingan atau game .
Dalam kegiatan pembelajaran materi Struktur Atom melalui Kooperatif Tipe TGT ini secara umum siswa telah bekerja dengan baik,dapat menyelesaikan tugas. Masing masing siswa dalam satu meja turnamen dapat menjalankan peran masing masing dengan baik . Soal soal yang terdapat dalam Kartu Soal pada tournamen telah terjawab dengan benar. Validasi perolehan skor pada masing masing meja game telah dilaksanakan dengan baik oleh siswa hingga telah diperoleh peringkat skor antar masing masing kelompok meja pertandingan.
Penelitian ini memerlukan empat intrumen pengamatan untuk mengamati : a) Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe TGT, b) Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. c) minat siswa sebelum dan selama penelitian dengan menggunakan lembar observasi minat siswa dan d) ketuntasan belajar siswa melalaui analisis pencapaian hasil belajar
Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang umumnya berupa deskripsi skor rata-rata dan prosentase
Data ketuntasan belajar pada setiap sub materi dengan menggunakan model pembelajaran TGT diperoleh dari hasil tes setiap individu pada setiap rencana pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data terhadap penelitian perangkat pembelajaran Kimia dengan materi Struktur Atom di SMA Negeri 1 Donorojo yang dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) siklus, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:Siswa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan, sehingga mendukung daya tarik dan minat siswa terhadap mata pelajaran Kimia . Model pembelajaran kooperatif TGT dapat meningkatkan Ketuntasan belajar siswa dan meningkatkan pemahaman konsep materi pelajaran.


-100x100.png)


