
KEBUGARAN JASMANI
KEBUGARAN JASMANI
Disusun oleh : Ali Ahmadi, S. Pd
KEBUGARAN JASMANI
- SEJARAH KEBUGARAN JASMANI
Pada tahun 1420, Vittorino da Feltre, seorang humanis Italia dan salah satu pendidik modern pertama, membuka sekolah yang sangat populer di mana, di luar mata pelajaran humanis, penekanan khusus ditempatkan pada pendidikan jasmani. Pada tahun 1553, El Libro del Ejercicio Corporal y Sus Provechos, karya Cristobal Mendez dari Spanyol, merupakan buku pertama yang secara khusus membahas latihan fisik dan manfaatnya. Dalam buku tersebut, latihan, permainan, dan olahraga diklasifikasikan, dianalisis, dan dijelaskan dari sudut pandang medis, dan saran diberikan tentang cara mencegah dan memulihkan diri dari cedera yang diakibatkan oleh kegiatan fisik ini. Beberapa bab bahkan memberikan saran khusus tentang latihan dan permainan tertentu untuk wanita, anak-anak, dan orang tua.
Pada tahun 1810, Friedrich Jahn muncul di dunia budaya fisik. Dikenal sebagai "Bapak Senam", ia adalah pelopor penting pendidikan jasmani, dan ide-idenya menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Seorang pendidik senam Jerman dan nasionalis yang bersemangat yang telah hidup melalui invasi Napoleon ke negaranya, ia merasa cara terbaik untuk mencegah serangan seperti itu lagi adalah dengan membantu rakyatnya mengembangkan tubuh dan pikiran mereka. Untuk tujuan ini, ia memimpin para pemuda dalam ekspedisi udara segar dan mengajari mereka senam dan kalistenik untuk memulihkan kekuatan fisik dan moral mereka.
- PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI
- Sadoso Sumosardjono
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan mudah tanpa lelah yang berlebihan, serta masih memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang dan untuk keperluan mendadak.
- Kockey
Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan mudah, tanpa kelelahan yang berarti, dan masih dapat menikmati waktu senggangnya serta dalam keadaan darurat masih mampu melakukan pekerjaan yang tak terduga.
- Soedjatmo Soemowardoyo
Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.
- Mochamad Sajoto dan Judith Rink
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan berlebihan dengan pengeluaran energi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang untuk memenuhi keperluan darurat.
- KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI
- Kekuatan (Strength)
Mengutip dari buku 'Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama' karya Asep Kurnia Nenggala, kekuatan merupakan daya penggerak tubuh dalam menghadapi segala aktivitas. Kekuatan jasmani dapat diartikan sebagai tenaga yang dikeluarkan oleh otot untuk menahan suatu beban.
Kekuatan otot dapat ditingkatkan melalui berbagai latihan, di antaranya adalah latihan kekuatan dengan kontraksi otot diam memanjang atau kontraksi isometris dan kontraksi otot memendek-memanjang atau kontraksi isotonis. Gerakan yang dapat dilakukan untuk kontraksi isometris adalah dengan setengah jongkok pada sebuah palang, pundak menempel pada palang, dan kedua tangan memegang palang. Dorong badan ke atas dengan berusaha meluruskan tungkai hingga pundak menekan pada palang. Cara ini dapat mengembangkan postur tubuh agar memiliki kekuatan otot tungkai dan kaki.
Lalu untuk latihan kontraksi isotonis dapat dilakukan dengan beberapa gerakan yang sederhana dan dapat diikuti dengan mudah. Gerakan yang dimaksud seperti jongkok-berdiri (squat), dorong-tekuk (push-up), baring-duduk (sit-up), dan baring-lenting ke belakang (back-up).
- Daya Tahan (Endurance)
Masih merujuk dari sumber yang sama, daya tahan berhubungan dengan peningkatan kemampuan kerja otot serta pengembangan dan peningkatan stabilitas jantung hingga paru-paru (kardiovaskular). Daya tahan dinyatakan sebagai kemampuan melakukan kerja dalam waktu yang lama.
Bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan otot antara lain jongkok-berdiri (squat), dorong-tekuk (push-up), dan baring-duduk (sit-up). Dengan melakukan bentuk-bentuk latihan tersebut, daya tahan otot dapat dilatih dengan peningkatan beban latihan. Otot juga dapat dilatih untuk melakukan suatu latihan dengan pengulangan tertentu.
- Daya Otot (Muscular Power)
Komponen ini dapat diartikan sebagai jumlah kekuatan fisik yang dapat dikeluarkan oleh otot seseorang. Bukan hanya itu, daya otot juga dapat menjadi tanda berapa banyak beban yang dapat diangkat oleh seseorang.
Berdasarkan informasi yang tercantum dalam buku 'Bugar dengan Olahraga' yang disusun oleh Enik Yuliatin dan Moh Noor, latihan yang dapat dilakukan untuk melatih daya otot bersifat cepat. Adapun latihan yang dimaksud di antara ada meloncat ke atas (vertical jump), meloncat ke depan (front jump), dan meloncat ke samping (side jump). Ketiga latihan tersebut dilakukan untuk melatih daya otot tungkai.
- Kecepatan (Speed)
Selanjutnya ada kecepatan yang memiliki pengertian berupa kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan terutama dalam olahraga yang sangat mengendalikan kecepatan, salah satunya lari pendek.
Salah satu contoh latihan kecepatan yang dapat dilakukan adalah dengan lari pendek dalam jarak tertentu. Masih dikutip dari buku sebelumnya, latihan lari cepat 50 m, 100 m, hingga 200 m dapat dicoba untuk melatih kecepatan otot tungkai dalam bekerja.
- Kelenturan (Flexibility)
Komponen kebugaran jasmani lain yang sebaiknya diperhatikan adalah kelenturan. Kelenturan atau bisa juga disebut sebagai daya lentur merupakan efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Adapun contoh latihan kelenturan yang dapat dicoba salah satunya upper body flexibility exercises. Ada berbagai gerakan yang dapat dicoba, tetapi sebagai awal untuk memulainya seseorang dapat melakukan stretching terlebih dahulu secara rutin di pagi hari setelah bangun tidur.
- Kelincahan (Agility)
Kelincahan dikenal sebagai kemampuan seseorang untuk mengubah posisi di area tertentu. Baik dari arah depan ke belakang, kiri ke kanan, maupun samping ke depan. Kelincahan dapat dilatih dengan melakukan sejumlah latihan. Seperti contohnya bermain bulu tangkis atau lari cepat dengan jarak sangat dekat. Bagi detikers yang ingin meningkatkan kelincahan, dapat mencoba latihan lari cepat dengan arah dan rute yang berbeda. Misalnya lari zig-zag, lari bolak-balik 5 m, lari bolak-balik 10 m, lari angka 8, hingga kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag.
- Koordinasi (Coordination)
Komponen kebugaran jasmani yang tak kalah penting adalah koordinasi. Diketahui pengertian koordinasi jasmani adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Terdapat sejumlah gerakan latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan koordinasi. Di antaranya seperti memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan, lalu menangkapnya memakai tangan kiri.
- Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syarat otot sehingga dapat mengendalikan gerakan-gerakan dengan baik dan benar. Dalam menjaga keseimbangan, senam diketahui sebagai salah satu olahraga yang dapat dilakukan. Hal tersebut dikarenakan senam sangat mengandalkan keseimbangan. Beberapa contoh latihan senam yang dapat dicoba antara lain seperti berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm dan panjang 10 m, lalu berdiri dengan satu kaki jinjit, sikap lilin, hingga berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh.
- Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Diketahui bahwa sepak bola dan basket menjadi olahraga yang tepat dilakukan untuk melatih ketepatan. Alasannya karena seseorang diharuskan memasukkan bola ke keranjang ataupun gawang.
- Reaksi (Reaction)
Komponen kebugaran jasmani terakhir yang perlu diperhatikan oleh seseorang adalah reaksi. Reaksi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan oleh indera. Contoh latihan yang dapat dilakukan adalah dengan menangkap bola tenis yang dilempar ke kanan atau ke kiri oleh orang lain.
Dari sepuluh unsur kebugaran jasmani di atas, setiap orang memiliki karakteristik berbeda – beda, tergantung pada intensitas latihan dan bakat yang dimiliki oleh orang tersebut. Namun untuk memperoleh kemampuan dari salah satu atau beberapan unsur kebugaran jasmani, perlu ditunjang dengan latiahn yang benar serta didukung asupan gizi yang cukup.