Berita

PENGUMUMAN UN

Kontak

Alamat :

JL. BENTENG PORTUGIS

Email :

sman1donorojo@gmail.com

Website :

www.sman1donorjo.sch.id

Media Sosial :

PPDB ONLINE

PENURUNAN SEMANGAT BELAJAR SEBAGIAN SISWA

PENURUNAN SEMANGAT BELAJAR

SEBAGIAN SISWA

DWI HADI SUSANTO, S.Pd

Guru SMAN 1 Donorojo

 

Akhir-akhir ini terjadi penurunan semangat belajar siswa di saat KBM (Kegatan Belajar Mengajar) bahkan penurunan semangat mengerjakan Asesmen Sumatif Akhir Semester untuk kelas XII dan Asesmen Sumatif Tengah Semester Genap untuk kelas X dan XI pada jenjang SMA tidak terkecuali di SMA Negeri 1 Donorojo. Hal ini terlihat dalam indikator berkut :

 

  1. Mengantuk / tertidur saat KBM.

Fenomena mengantuk / tertidur saat KBM bahkan pada saat diselenggarakannya Asesmen Sumatif, merupakan fenomena yang marak terjadi dan merupakan masalah umum yang sering dihadapi oleh siswa di berbagai tingkatan pendidikan. Fenomena ini tidak hanya mengganggu proses pembelajaran, tetapi juga dapat berdampak negatif pada prestasi akademik siswa. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sswa mengantuk / tertidur saat KBM adalah sebaga berkut :

  1. Kurang Tidur: Remaja membutuhkan tidur yang cukup, yaitu sekitar 8-10 jam setiap malam. Kurang tidur akibat dari terlalu berlarut-larut menggunakan gadget untuk di malam hari hanya sekedar memuaskan diri melihat dan beraktivitas dalam sosial medianya sehingga menyebabkan siswa merasa lelah dan mengantuk di siang hari.
  2. Pola Makan yang Tidak Sehat: Pola makan yang buruk pada siswa dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, prestasi akademik, dan perkembangan mereka secara keseluruhan. Makanan tinggi gula dan rendah nutrisi dapat menyebabkan energi naik turun drastis, sehingga memicu rasa kantuk. Berikut adalah beberapa masalah umum terkait pola makan yang tidak sehat pada siswa:
    1. Melewatkan Sarapan

Banyak siswa melewatkan sarapan karena terburu-buru atau tidak punya waktu. Padahal, sarapan penting untuk memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan agar dapat fokus dan berprestasi di sekolah.

  1. Konsumsi Makanan Cepat Saji (Junk Food)

Makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan minuman bersoda tinggi gula dan lemak, tetapi rendah nutrisi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, masalah kesehatan jantung, dan kekurangan gizi.

  • Kurang Konsumsi Buah dan Sayur

Buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa. Kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan kekurangan gizi dan masalah kesehatan jangka panjang.

  1. Konsumsi Minuman Manis

Minuman manis seperti soda, jus kemasan, dan minuman energi tinggi gula. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, kerusakan gigi, dan masalah kesehatan lainnya.

  1. Kebiasaan Ngemil yang Tidak Sehat

Siswa seringkali ngemil makanan ringan yang tidak sehat seperti keripik, permen, atau kue-kue manis. Makanan ringan ini biasanya tinggi kalori, gula, dan lemak, tetapi rendah nutrisi.

  1. Kelelahan: Aktivitas fisik yang berlebihan atau terlalu lama menatap layar gadget juga dapat menyebabkan kelelahan dan memicu rasa kantuk. Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Karena penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental remaja.

 

  1. Kebosanan:

Kebosanan terhadap materi pelajaran tertentu khususnya matematika adalah hal yang wajar dan sering dialami oleh banyak orang. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya:

  1. Kurangnya Pemahaman Konsep

Matematika bersifat kumulatif, artinya konsep yang satu akan berhubungan dengan konsep yang lainnya. Jika seseorang tidak memahami konsep dasar dengan baik, maka akan kesulitan untuk memahami konsep yang lebih lanjut. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan akhirnya merasa bosan.

  1. Kurangnya Relevansi dengan Kehidupan Sehari-hari

Seringkali siswa merasa bosan karena tidak melihat relevansi antara materi matematika yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Mereka tidak mampu memahami bagaimana matematika dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, sehingga merasa materi tersebut tidak menarik.

  1. Tingkat Kesulitan yang Tinggi

Beberapa materi matematika dianggap sulit oleh sebagian siswa. Jika siswa terus-menerus merasa kesulitan dalam memahami materi, mereka dapat merasa putus asa dan akhirnya merasa bosan.

  1. Kurangnya Dukungan dan Motivasi

Dukungan dan motivasi orang tua dan teman-teman sangat penting dalam belajar matematika. Jika siswa merasa tidak didukung dan tidak termotivasi, mereka dapat merasa bosan dan kehilangan minat pada mata pelajaran matematika.

 

  1. Lingkungan yang Tidak Nyaman:

Lingkungan belajar yang tidak nyaman dapat menjadi penghalang besar bagi efektivitas pembelajaran. Siswa akan sulit fokus dan menyerap informasi jika merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak nyaman:

  1. Kondisi Fisik yang Tidak Mendukung
    1. Suhu: Ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mengganggu konsentrasi.
    2. Pencahayaan: Pencahayaan yang redup atau terlalu silau dapat membuat mata cepat lelah dan sulit membaca atau menulis.
  • Kebisingan: Suara bising dari luar kelas atau dari siswa lain dapat mengganggu konsentrasi dan fokus.
  1. Kerapian: Ruangan yang berantakan dan kotor dapat menciptakan suasana yang tidak nyaman dan tidak kondusif untuk belajar.
  2. Fasilitas: Kursi dan meja yang tidak nyaman atau fasilitas lain yang tidak memadai dapat mengganggu proses pembelajaran.
  1. Faktor Sosial dan Emosional
    1. Hubungan dengan teman: Jika siswa merasa tidak nyaman atau tidak diterima oleh teman-temannya, mereka akan sulit fokus pada pelajaran.
    2. Hubungan dengan guru: Hubungan yang buruk dengan guru, seperti merasa tidak dihargai atau tidak didengarkan, dapat membuat siswa merasa tidak nyaman dan tidak termotivasi.
  • Tekanan dan kecemasan: Tekanan untuk berprestasi atau kecemasan menghadapi ujian dapat menciptakan suasana belajar yang tidak nyaman dan penuh tekanan.
  1. Bullying: Tindakan bullying, baik verbal maupun fisik, dapat menciptakan lingkungan belajar yang sangat tidak nyaman dan bahkan berbahaya bagi korban.
  1. Faktor Psikologis
    1. Motivasi: Kurangnya motivasi untuk belajar dapat membuat siswa merasa tidak nyaman dan tidak tertarik dengan materi yang diajarkan.
    2. Perhatian: Kesulitan memusatkan perhatian atau gangguan dapat membuat siswa merasa tidak nyaman dan sulit mengikuti pelajaran.
  • Gaya belajar: Jika metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan gaya belajar siswa, mereka dapat merasa tidak nyaman dan sulit memahami materi.

 

  1. Tidak adanya tantangan dalam mengikuti KBM :

Faktor lain yang tidak kalah hebatnya sebagai pengaruh menurunnya semangat belajar siswa adalah :

  1. Faktor Kenyamanan : Sebagian besar siswa merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar adalah karena adanya pernyataan dan kenyataan bahwa “tidak ada siswa yang tidak naik kelas, tidak ada siswa yang tidak lulus sekolah seberapapun ukuran giat belajar siswa.
  2. Faktor Ketersediaan : Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap menurunnya semangat belajar siswa adalah telah tersedianya jawaban atau penyelesaian soal dalam teknologi AI dan sebagainya, ketika asesmen yang dilaksanakan berbasis online karena siswa mengerjakannya dengan menggunakan media HP.
  3. Faktor Kecukupan : Tidak sedikit siswa yang tujuan akhir belajarnya hanya cukup sampai lulus sekolah menengah tingkat atas, sehingga mereka merasa cukup hanya sekedar nantinya memperoleh ijasah saja. Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi keluarga dan motivasi dari orang tua untuk melanjutkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi.

 

Kalender 2024

Juni 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30